Tue, 2019 September 10 | by BNPT
Jakarta – Dalam rangka membangun upaya bersama seluruh elemen bangsa dalam menangkal paham radikalisme dan terorisme di lingkungan kerja, khususnya di kalangan karyawan baru BUMN, Sekretaris Utama BNPT, Marsda TNI Dr. A. Adang Supriyadi diundang untuk hadir menjadi salah satu pembicara. Dengan pembahasan “Strategi Pencegahan dan Penanggulangan Paham Radikalisme dan Terorisme” kepada 705 karyawan baru BUMN Se-Jakarta dan Jawa Barat digelar di Markas Pangkalan Brigade Infanteri 2 Marinir Cilandak, Jakarta Selatan.
Di hadapan peserta yang mengikuti kegiatan Bela Negara atau Wawasan Kebangsaan pada Program Perekrutan Bersama (PPB) BUMN 2019 mengawali pemaparannya dengan definisi terorisme. Karyawan baru yang terbilang muda perlu dibekali pemahaman dan informasi terkait bahaya radikalisme. Terlebih, kemajuan komunikasi dan teknologi dari internet, sangat mempengaruhi pola pikir generasi milenial saat ini.
Lalu, Sestama menjelaskan betapa kayanya Negara Indonesia yang memiliki puluhan ribu pulau, ribuan suku, dan ratusan bahasa. Sangat disayangkan bila perjuangan Ir. Soekarno yang telah berhasil merebut kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah dijajah 350 tahun oleh Belanda, hancur oleh bangsa sendiri dengan kebencian dan paparan radikalisme.
“Sifat radikalisme ini disebarkan secara sosial dan meluas di internet, terutama sosial media, dimana setiap harinya 133% penduduknya menggunakan internet. Baik sosial secara lisan atau media sosial dunia maya, keduanya sama berbahaya dan wajib diwaspadai oleh adik-adik selaku penerus bangsa. Bangsa kita luar biasa kaya, luas, dan besar,” ujar Sestama BNPT.
Mengingat luasnya cakupan lingkungan kerja di BUMN dan seringnya bekerja sama dengan instansi lain menjadi fokus utama Marsda TNI A. Adang Supriyadi agar peserta menanamkan bekerja menggunakan hati, serta rasa cinta NKRI demi kemajuan BUMN yang bisa membangun perekomonian negara.
“Materi ini sangat bagus untuk generasi muda karena materinya memaknai bagaimana kita menangkal anti terorisme anti radikalisme yang selama ini terus tumbuh, kita yakin dengan apa yang disampaikan Pak Adang tadi itu para peserta bela negara ini mampu menyerap mana yang baik dan yang buruk khususnya dalam rangka mengantisipasi paham-paham radikalisme, sebagai generasi yang akan datang itu harus mampu menangkalnya,” ujar Sofyan Rohidi selaku Direktur Executive Forum Human Capital Indonesia BUMN.
Dalam pemaparannya, Mantan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma tersebut, mengapresiasi semangat peserta dan panitia acara dengan memberikan buku karya tulisannya yang berjudul “AIRMANSHIP”. Selain bentuk apresiasi, hal ini menunjukkan antusiasme dan kepedulian BUMN atas isu radikal terorisme di Indonesia yang perlu ditanggulangi bersama dengan mengundang BNPT.
“Terima kasih banyak sebelumnya kepada Bapak Adang Supriyadi yang telah memberikan materi ini sangat bermanfaat untuk kami terutama untuk mengenal apa itu terorisme betapa menyebar dengan cepatnya di dunia kerja maupun di masyarakat, ini merupakan awal yang sangat bagus menurut saya karena bisa menahan atau menanggulangi gejala-gejala terorisme di lingkungan masyarakat sendiri,” ujar Eko.
Di penghujung acara, Sestama BNPT, Marsda TNI A. Adang Supriyadi menyempatkan foto bersama dengan para peserta, dan menebarkan semangat memberantas terorisme di Indonesia. Diharapkan setelah usai menerima paparan, peserta pun semakin mengerti dan memperoleh informasi agar nantinya bisa bersikap profesional dan peka terhadap isu yang mengancam NKRI di lingkungan kerja.